Alat Ukur Resistansi Tanah, Lumpur, Sampel Core (Skala Laboratorium)
12 Januari 2008Impedansi tanah yang terlalu kecil seperti pada lapisan lempung, tanah basah atau jarak spasi elektroda terlalu rapat sering mengakibatkan hubungan pendek. Kondisi ini tentu saja dapat berakibat fatal, merusak alat ukur. Hal ini sering terjadi pada instrumen geolistrik berbasiskan voltage source yang tidak dilengkapi dengan sistem anti short. Dengan dilengkapinya alat geolistrik G-Sound/S-Field/IPMGEO dengan sistem anti short circuit menjadikan instrumen ini sangat berguna tidak hanya pada pengukuran lapangan (field scale) namun juga pengukaran laboratorium (lab scale) seperti pengukuran resistansi sampel tanah pada soil box, lumpur, batuan dan sampel core.
Teknologi current source menjadikan alat geolistrik G-Sound/S-Field/IPMGEO sangat optimum dalam penggunaan arus sehingga menghemat pemakaian Aki (batere kering). Arus 100 mA, tegangan 400 V dan arus 50 mA, tegangan 500 V pada instrumen G-Sound/IPMGEO-4100 dan arus 100 mA, tegangan 500 V dan arus 50 mA, tegangan 1000 V pada instrumen S-Field/IPMGEO-16100. Adanya teknologi ini juga membuat berat instrumen menjadi sangat ringan bila dibandingkan dengan instrumen geolistrik serupa berbasiskan voltage source. Ini akan sangat membantu pada pengukuran vertical sounding terlebih lagi mapping/profiling 2D dan 3D. Dari sudut efisiensi waktu dan tenaga alat geolistrik Multichannel S-Field/IPMGEO-16100 mereduksi waktu pengukuran mapping menjadi sangat singkat. Biasanya pada pengukuran mapping setidaknya diperlukan waktu 1 hari menggunakan geolistrik single channel (Twin probe AB-MN), melalui multihchannnel menjadi 1 jam saja.
Informasi detil mengenai spesifikasi instrument geolistrik-IP masing-masing dapat dilihat pada link G-Sound, S-Field dan IPMGEO.